Pages

Subscribe:

About Me

Jumat, 21 Desember 2012

Seputar Barclays Premier League

Liga Utama Inggris dikenal juga sebagai Barclays Premier League untuk alasansponsorship) adalah musim ke-19 sejak pendiriannya pada tahun 1992. Sebanyak 20 tim berkompetisi di liga ini, dengan Chelsea. sebagai juara bertahan Chelsea.
Liga Utama Inggris. Setiap musim kompetisi, setiap klub melawan klub lain masing-masing sebanyak dua kali. Sekali di stadion mereka (home stadium) dan sekali lagi di tempat lawannya. Sebanyak 38 pertandingan untuk setiap klub menjadikan total 380 pertandingan di Liga Utama Inggris. Setiap akhir musim, tiga klub pada urutan terbawah terdegradasi dan empat klub teratas masuk kompetisi Liga Champions untuk memperebutkan Piala Champions. Dua klub teratas masuk secara otomatis, sedangkan urutan ke-3 dan 4 masuk melalui babak play-off. Klub pada urutan ke-5 liga utama akan masuk kompetisi untuk memperebutkan PialaUEFA. Klub pada urutan ke-6 dan 7 bisa juga masuk kompetisi Piala UEFA tergantung pada situasi dua kompetisi domestik lainnya. Sedang klub urutan 18-20 akan terdegradasi ke Divisi Championship dan akan digantikan oleh klub peringkat 1-2 dari Divisi Championship yang otomatis promosi serta klub peringkat 3-6 dari Divisi Championship yang memperebutkan satu tiket tersisa.
Sejak 1993, Liga Utama Inggris mempunyai sponsor. Sponsor berhak menambahkan namanya di nama liga. Berikut adalah daftar sponsor di liga Inggris.
* 1993–2001: Carling (FA Carling Premiership)
* 2001–sekarang: Barclays (Barclays Premiership; dari 2001-2004, dikenal dengan nama Barclaycard Premiership)



Berita sepak bola liga Inggris yang banyak ditonton oleh semua penggemar sepakbola di seluruh dunia walaupun hanya sebuah preview menjelang pertandingan. Permainan cantik kick n rush diselingi dengan permaian operan pendek dari kaki ke kaki ternyata sangat memikat mata pemirsa, yang haus akan permainan cantik dalam sepakbola. Karena itulah, sepakbola liga Inggris banyak menjadi corong permainan negara-negara lain sebagai permainan sepakbola modern.

Awal Mulai Kontroversi MU dan Liverpool


Sepakbola Inggris selalu akan tidak lengkap jika tidak menyajikan pertemuan antara dua rival abadi, Manchester United dengan Liverpool. Tapi apakah anda tahu bagaimana rivalitas itu terbangun? Ini jawabannya.

Rivalitas antara MU dengan Liverpool biasanya disebut sebagai North West Derby atau derby Barat Laut, karena kedua daerah tersebut berada di Barat Laut kepulauan Inggris. Namun, persaingan keduanya juga diakibatkan persaingan antara industri kedua kota yang memuncak saat revolusi industri.

Persaingan antara Manchester dengan Liverpool bisa dibilang sebagai ekses dari kedekatan kedua kota dalam segi bisnis sejak era 1800-an. Manchester dikenal dengan kehebatannya di bidang manufaktur, sedangkan Merseyside tersohor dengan pelabuhannya, yang jadi bagian penting negara Inggris saat itu.

Di sisi sepakbola, Liverpool lebih dulu merasakan sukses dalam rentan waktu 1973 sampai 1990-an, dengan memenangkan 11 gelar Liga Inggris plus empat trofi Juara Eropa.

Namun, mulai musim 1993 sukses berbalik jadi milik Red Devils. Di bawah Sir Alex Ferguson, MU sukses meraih 12 gelar Premier League dan dua trofi Liga Champions.

Pergesekan antara keduanya pun semakin terpercik setelah dua musim lalu MU berhasil menggeser Liverpool dari pemilik gelar Liga Inggris terbanyak sepanjang sejarah. Pasukan Old Trafford sudah mengemas 19 trofi juara, sedangkan The Reds hanya 18.

Panasnya gengsi antara kedua tim ini pun ikut membuat tribun kedua suporter panas. Saling ejek bahkan perkelahian kecil kerap terjadi antara kedua pendukung, apalagi setelah para Manchunian sukses melewati torehan gelar para Scousers (julukan untuk orang-orang asal Liverpool).

Persaingan antara pemain
Persaingan kental antara klub dan suporter ternyata merembet sampai level para pemain. Kapten Liverpool, Steven Gerrard, memiliki berbagai koleksi kostum di rumahnya, namun ia pernah bersumpah tidak akan pernah memajang satu kostum MU pun.

Sedangkan di kubu MU, Wayne Rooney memang dikenal sangat tidak menyukai Liverpool merah. Pasalnya, Wazza sudah didik di klub sekota Liverpool, Everton, sejak kecil jadi pantas rasa kebencian itu sudah tertanam.

Yang teranyar terjadi pada musim 2011-12 lalu, ketika Luis Suarez tersandung kasus rasisme usai mengejek Patrice Evra. Keduanya pun menolak berjabat tangan pada laga selanjutnya, yang membuat pemain-pemain MU panas. Namun, pada laga di Anfield nanti kemungkinan besar keduanya akan kembali berjabat tangan.

Peringatan tragedi Hillsborough
Panasnya derby Barat Laut itu nampaknya akan sedikit mereda pada laga hari Minggu malam, 22 September 2012, nanti karena akan digunakan oleh Liverpool sebagai ajang mengenang tragedi Hillsborough, yang merenggut 96 nyawa suporter Liverpool saat berlaga di Piala FA 1989 melawan Notthingham Forrest.

Setelah menjadi kambing hitam selama 23 tahun, akhirnya suporter The Reds dinyatakan tidak bersalah oleh tim panel independen pekan lalu. Menginginkan keadilan, Anfield pun siap jadi panggung meminta keadilan.

Tiga mosaik sudah disiapkan oleh The Kop dan 96 balon merah akan dilepaskan sebelum laga oleh kapten kedua tim dalam peringatan nanti, dan Gerrard pun meminta Anfield untuk menjaga sikapnya saat menjamu sang seteru abadi.

Dari sisi MU pun ikut menghormati keinginan Liverpool itu. Sir Alex Ferguson bahkan mengirimkan surat khusus pada suporter MU yang berisi pesan untuk tidak mengejek atau merendahkan Liverpool terkait insiden memilukan tersebut. Panasnya persaingan MU dan Liverpool akan tetap terjaga, namun kedua tim ingin rivalitas itu hanya sejauh di lapangan hijau saja dan menginginkan fair play tetap terjaga.

10 Pemain Terbaik Di Manchester United

Memilih 10 pemain MU terbaik sepanjang sejarah bukanlah hal mudah karena MU adalah klub besar dengan sejarah yang luar biasa dan mempunyai banyak deretan pemain bagus dan berkelas. Walaupun begitu, jika dipersempit, era yang menonjol selama perjalanan panjang United mulai dari 1878 ketika masih bernama Newton Heath sampai sekarang adalah era Matt Busby yang terkenal dengan Busby Babes nya dan tentu saja era Ferguson karena sebenarnya dia sendirilah yang berada di posisi teratas jika kita bicara tentang legenda secara keseluruhan. Meskipun tentu saja ada banyak pemain hebat lain selain era tersebut, tetapi saya pikir dua era tersebut adalah sesuatu yang sangat tidak bisa kita tinggalkan.

1) George Best
tumblr_m8bvkmMitC1rd40quo1_1280.jpg
Simply the best. Genius. Pernah mencetak gol enam gol dalam satu pertandingan. Publik lokal Irlandia Utara (negara asal George Best) sering berkata,” Maradona good; Pelé better; George Best”. Pemain ini tahun 1999 masuk di posisi 11 dalam IFFHS European Player of the Century election, dan juga ranking 16 di the World Player of the Century election. Best mengkombinasikan akselerasi, dua kaki, keseimbangan, dan kemampuan menjaga bola dan mengelabui pemain lawan yang luar biasa. Bahkan banyak orang mengatakan dia mirip Lionel Messi di masa lampau. Ketika George Best masih berusia 23 tahun, dia sudah bermain sebanyak 300 kali untuk United dan merupakan pemain paling populer di dunia saat itu. Meskipun dia pensiun dini di usia 27, tetapi George Best adalah pemain paling bertalenta di era Matt Busby, dan dialah the truly Busby Babes. Dia juga seorang superstar di masanya, mirip dengan David Beckham saat ini. Best adalah sosok yang berhasil meningkatkan derajat sepakbola dari permainan para pekerja menjadi hiburan masa kini. Salah satu quotesnya yang terkenal adalah: “I once said Gazza's IQ was less than his shirt number and he asked me: "What's an IQ?”

2) Ryan Giggs
giggs
Salah satu winger terbaik dalam sejarah MU dan mungkin juga Eropa. The Welsh Wizard adalah pemegang rekor caps terbanyak untuk MU (melewati rekor Bobby Charlton), dan masih aktif bermain sampai saat ini. Winger kidal ini terkenal akan akselerasinya yang cepat menyisir sisi kiri lapangan dan di usia yang semakin bertambah, dia lebih visioner dengan umpan-umpannya yang akurat. Gol melawan Arsenal di semifinal FA Cup tahun 1999 mungkin adalah gol terbaiknya. Berlari membawa bola lebih dari setengah lapangan setelah memotong umpan dari Vieira, dia melewati 4 pemain Arsenal dan di sudut sempit dia berhasil menaklukkan David Seaman lewat tendangan kerasnya. Selain itu di tahun yang sama dia juga berhasil membuat gol di masa injury time yang menyelamatkan MU dari kekalahan atas Juventus pada semifinal leg I Champions League di Old Trafford. Giggs merupakan salah satu pemain penting dalam keberhasilan MU meraih treble winner di tahun 1999. Giggs sekarang bersama Paul Scholes, sebagai pemain yang tersisa sejak memenangi treble, memimpin barisan muda MU mencoba meraih trofi ke 20 Liga Inggris. Giggs juga dinobatkan sebagai pemain terbaik United sepanjang masa dalam polling internasional di tahun 2011 lewat web resmi klub.

3) Bobby Charlton
http://www.bolatotal.cfoto_berita/tumblr_lshva5aSgv1r3x7q4o1_1280.jpg
17 tahun menjadi pemain MU dan merupakan pencetak gol terbanyak bagi MU sepanjang masa, 249 gol dari 758 pertandingan. Bobby Charlton juga merupakan kunci penting MU meraih gelar European Cup atau sekarang lebih dikenal dengan Champions League di tahun 1968, mengikuti gelar Liga di tahun sebelumnya. Rataan gol nya mungkin bukan yang paling bagus, tetapi dia adalah figur penting dalam kesuksesan MU meraih kejayaan di masanya. Dia juga pemegang rekor penampilan terbanyak kedua untuk MU di bawah Ryan Giggs. Pemenang Ballon D’Or tahun 1966, di tahun yang sama dia menjadi skuad Inggris yang berhasil memenangi Piala Dunia, satu-satunya gelar mayor bagi Inggris yang pernah mereka dapat. Ada sedikit cerita menarik ketika MU melawan Munchen di final Champions League 1999. Bobby Charlton sudah meninggalkan bangku penonton ketika pertandingan memasuki menit ke 90. Ketika dia berada di luar, dia mendengar sorakan penonton dan tahu bahwa United berhasil menyamakan kedudukan. Sir Bobby berusaha cepat-cepat kembali lagi ke bangku penonton tetapi ternyata ada sorakan lagi sesaat sebelum dia masuk ke tribun dan dia menyadari bahwa dia ketinggalan dua gol telat United yang berhasil membalikkan kedudukan.

4) Denis Law
http://www.bolatotal.cfoto_berita/3739.jpg
Striker tertajam milik MU. Finisher terbaik dan Law duduk di posisi kedua di barisan daftar pencetak gol terbanyak untuk MU sepanjang masa. Dia sangatlah tajam. 46 gol yang dicetaknya di musim 1963-1964 membuatnya menjadi pemain United yang mencetak gol paling banyak di semua kompetisi dalam satu musim. Dia juga mencatatkan hattrick terbanyak untuk MU yaitu sebanyak 18 kali. Mengantar MU menjuarai liga di musim 1964/1965 (sekaligus menjadi top scorer liga) dan 1966/1967. Salah satu skuad yang membawa MU menjadi juara Liga Champions (European Cup) di tahun 1968 meskipun di semifinal dan final dia tidak bermain. Legenda ini telah dibuatkan patungnya di stadion Old Trafford, berdampingan dengan Bobby Charlton dan George Best, dan merupakan pemain idola dari Alex Ferguson. Walaupun begitu, pemain ini pernah membuat fans United sakit hati di tahun 1974 ketika membela Manchester City, gol nya mengirim United degradasi ke divisi dua saat derby Manchester. Law mengaku bahwa dia sangat sedih dan sebenarnya tidak ingin mencetak gol yang kemudian membawa United turun kasta, karena perasaan bersalahnya terus dibawa sampai sekarang.

5) Paul Scholes
http://www.bolatotal.cfoto_berita/Scholes_Paul_930513Csport.jpg
Jika dalam dunia sepakbola ada istilah tentang fantasista, maka di MU bagi saya Scholes adalah orangnya meskipun dia bukanlah seorang attacking midfielder atau free role yang lazim bagi seorang fantasista. Paul Scholes adalah gelandang komplet. Seorang passer dan pembagi bola yang bagus, umpan side to side maupun satu dua sentuhan yang akurat, box to box, dan shooter jarak jauh yang spesial. Saya selalu mengingat gaya klasik 4-4-2 monoton MU dimana Scholes sering memberi umpan diagonal area kepada Giggs di sisi kiri ataupun Beckham di sisi kanan dengan sangat tepat. Scholes adalah idola Xavi muda, dan di usianya yang sudah 38 tahun, kemampuannya masih terhitung yang terbaik di antara semua gelandang MU meski fisik, stamina, power, dan shoot jarak jauhnya sudah menurun.

6) Eric Cantona
http://www.bolatotal.cfoto_berita/Eric_Cantona_7107574x3.jpg
Cantona adalah pemain yang pintar, flamboyan, dan punya pengaruh sangat penting dalam permainan United. Publik tentu masih mengingat tendangan kungfunya kepada seorang penonton sebagai hal negatif yang melekat padanya, tetapi dia adalah pemain yang istimewa. Cantona bergabung dengan MU di pertengahan musim 1992/1993, dan membantu MU meraih gelar Liga secara mengejutkan karena dalam setengah musim sebelum dia datang, MU dalam posisi tertinggal dengan Aston Villa, Blackburn Rovers, dan Queen Park Rangers. Cantona membawa gelar Liga lagi bagi MU di musim berikutnya dan menjadi duet maut bersama Mark Hughes dengan di belakangnya ada gelandang kreatif macam McClair. Selain gelar Liga, Cantona juga memenangi FA Cup dan PFA Player of the Year. Kehebatan Cantona ternyata diikuti perangainya yang bengal. Sering mendapat kartu merah, pernah meludah kepada seorang penonton, menendang pemain Crystal Palace diikuti dengan kungfu kick nya ke arah suporter Palace. Cantona dianggap membawa perbedaan di MU, ketika dia tidak sedang main karena masih dalam masa hukuman larangan bertanding, MU kalah dalam perebutan gelar melawan Blackburn. Di musim berikutnya Cantona comeback ke lapangan dan kembali membawa United meraih double winner, gelar Liga dan FA cup. Yes, he is the King, mengantar United meraih 4 gelar Liga dalam 5 musim (1 musim runner up karena Cantona menjalani masa hukuman) cukup untuk membuatnya masuk dalam daftar legenda United.

7) Peter Schmeichel
http://www.bolatotal.cfoto_berita/tumblr_m2cjtlMb7m1rtsv48o1_1280.jpg
The Great Dane. Kiper terbaik yang pernah dimiliki MU dengan fisiknya yang tinggi besar dan aksi-aksi penyelamatannya yang spektakuler. Bermain dari tahun 1991-1999 untuk MU dengan total 292 pertandingan di Liga. Schmeichel di tahun 1992 dan 1993 terpilih sebagai “The World’s Best Goalkeeper”. Schmeichel juga mempunyai catatan clean sheet ratio yang paling tinggi dalam sejarah Premier League dengan 46% dari total bermain yang berakhir dengan tanpa kebobolan. Dia menutup karir di United dengan gemilang, meraih treble di tahun 1999 dan juga menjadi kapten di final Champions League melawan Munchen yang dimenangkan MU dengan sangat dramatis. Aksi penyelamatannya ketika melawan Arsenal pada semifinal FA Cup di musim 1998/1999 mungkin yang paling banyak dikenal dan diingat orang. Dia mementahkan tendangan pinalti Dennis Bergkamp di injury time babak kedua yang membawa pertandingan ke extra time dan kemudian gol spektakuler Giggs mengantar kemenangan MU.

8) Christiano Ronaldo
http://www.bolatotal.cfoto_berita/cristiano-ronaldo-fifa-player-of-the-year-06.jpg
Ronaldo adalah fenomena. Dia dibeli karena penampilan luar biasanya ketika MU menghadapi klub nya saat itu, Sporting Lisbon, dalam sebuah partai persahabatan yang dimenangkan Sporting dengan skor 3-1. Ronaldo sendiri mencetak 2 gol untuk kemenangan Sporting. Dalam perjalanan pulang, para pemain United membicarakannya dan akhirnya kemudian dia didatangkan ke Old Trafford pada tahun 2003 untuk mewarisi nomor 7 milik David Beckham. Tidak diragukan lagi, dia adalah salah satu talenta terbaik milik MU. Sebagai seorang winger, Ronaldo sangat tajam. Dia bisa mencetak gol melalui kepala, kaki kanan, maupun kaki kirinya. Seorang eksekutor pinalti dan tendangan bebas yang mumpuni, pelari yang sangat cepat di lapangan bahkan ketika dia masih membawa bola, selain itu kemampuannya melewati pemain lawan membuat klub lain selalu menempel Ronaldo dengan dua pemain ketika dia membawa bola. Tahun 2008 adalah tahunnya Ronaldo. Dia seolah memenangkan semuanya sendirian. Membawa pulang semua gelar individual dan membawa United meraih duoble winner (Premier dan Champions League). Ronaldo meninggalkan United tahun 2009, memecahkan rekor transfer dunia senilai 80 juta pound dan memulai masa legendarisnya di Real Madrid.

9) Bryan Robson
http://www.bolatotal.cfoto_berita/bryan-robson-signed-manchester-united-photograph.jpg
Long lasting captain. Dia bergabung dengan MU sejak tahun 1981 dan 10 tahun lebih menjadi kapten MU bukanlah catatan yang dapat diremehkan. Sebelum Cantona menjadi kapten dan memulai era keemasannya sendiri, Robson adalah pemilik nomor keramat 7 serta pemimpin sejati di lapangan. Robson menjuarai gelar liga pertamanya di tahun 1992-1993 setelah 11 tahun karirnya bersama MU dimana MU mulai membeli Eric Cantona yang menjadi suksesornya. Robson di musim berikutnya menyerahkan nomor 7 nya kepada Cantona meskipun dia masih menjadi kapten jika dia tampil sebagai pemain utama. Robson juga masuk daftar sebagai “Football League 100 Legends” di tahun 1998 dan catatan unik lain yaitu Robson masuk salah satu dari “16 greatest players West Bromwich Albion” dalam polling menyambut ulang tahun ke-125 klub tersebut.

10) Roy Keane
949151.jpg
Saya dalam keadaan sangat dilema ketika harus memilih Roy Keane atau Wayne Rooney di daftar ini, tetapi saya yakin Rooney akan masuk daftar, bahkan di nomor satu, ketika nanti dia pensiun sebagai pemain Manchester United. Untuk Roy Keane, dia adalah tipe pemain yang akan dibutuhkan semua manager/pelatih di muka bumi untuk ditempatkan di tengah. Dia tidak pernah mundur dari konfrontasi, ball winner, mengcover lapangan tengah dengan sangat luar biasa, dan kadang mencetak gol penting. Pemain ini tidak pernah sepi dari kontroversi dan lumayan sering mendapat kartu merah. Walaupun begitu, Roy Keane selalu memberikan 100 persen dari dirinya. Partai yang paling banyak diingat orang adalah ketika melawan Juventus di semifinal Liga Champions tahun 1999, dia bermain luar biasa dan berhasil membawa MU membalikkan kedudukan dengan skor 3-2 setelah tertinggal 2-0. Lampard pernah berkata kalau pemain yang paling dia takuti adalah Keane. Lampard akan lebih memilih cepat-cepat mengoper bola daripada harus berhadapan dengan Roy Keane.